Kupang-TO.Danau
Kelimutu yang berada di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara
Timur yang dikenal sebagai tempat wisata dunia, sejak Rabu (5/6)
lalu ditutup umum karena ada peningkatan aktifitas
vulkanologi gunung Kelimutu.
Kepala Balai Taman Nasional Kelimutu, Sri Mulyani ketika dihubungi wartawan melalui via teloponnya Sabtu (8/6) mengatakan danau Kelimutu untuk sementara ini aktifitas dihentikan bagi semua wisatawan local maupun asing, Larangan ini dikeluarkan terkait kondisii gunung kelimutu sudah berstatus waspada, nantinya akan menyusul peningkatan aktifitas vulkanologi.
Kepala Balai Taman Nasional Kelimutu, Sri Mulyani ketika dihubungi wartawan melalui via teloponnya Sabtu (8/6) mengatakan danau Kelimutu untuk sementara ini aktifitas dihentikan bagi semua wisatawan local maupun asing, Larangan ini dikeluarkan terkait kondisii gunung kelimutu sudah berstatus waspada, nantinya akan menyusul peningkatan aktifitas vulkanologi.
Dikatakan Sri, informasi yang diterima dari pos pengamanan gunung kelimutu dari Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende sejak tiga hari kemarin terjadi aktifitas gunung yang ditandai dengan asap mengeluarkan bau belerang dari danau Nua Muri Koo’fai (Danau anak mudah) yang letaknya berada di bagian tengah dari danau tiga warna dikawah gunung kelimutu.
Sri Mulyani
mengatakan langkah yang diambil dengan menempatkan sejumlah
petugas jaga di pintu-pintu maguk guna memberitahukan warga agar tidak
memasuki lolokasi danau kelimutu karena saat saat ini bertatus siaga.
Ketika ditanyai
sampai kapan wisatawan bisa masuk ke lokasi danau kelimutu? Sri
Mulyani mengaku pihaknya tidak bisa memberikan kepastian
karena sangat bergantung aktifitas gunung tersebut.
"Larangan berwisata
ke Danau Kelimutu saat ini, semata-mata untuk menjaga keselamatan masyarakat
pengunjung karena status Gunung Kelimutu bisa saja berubah sewaktu-waktu,"
tandas Sri Mulyani.
Terkait perubahan status
Gunung Kelimutu dari normal menjadi waspada, Masih kata Sri Mulyani Pusat
Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung merekomendasikan agar
pengunjung tidak diperkenankan memasuki area Gunung Kelimutu.
Warga yang berada
di sekitar kawasan Gunung Kelimutu diminta tetap tenang dan tidak terhasut
isu-isu yang menyesatkan selaain itu juga warga juga diimbau tidak berada
di lembah atau sungai untuk menghindari kemungkinan terjadinya banjir lahar
dingin atau panas dari Gunung Kelimutu.
"Sebenarnya
perubahan vulkanalogi di Danau Kelimutu terjadi sejak tanggal 31 Mei 2013 dan
puncaknya pada 5 Juni 2013 yang ditandai dengan gempa, bau belerang yang
menyengat dan ada asap yang keluar dari salah satu kawah, Nua Muri Ko'o
Fai,"katanya.
Ia menambahkan
peningkatan aktivitas gunung setinggi sekitar 1.635 meter di atas permukaan
laut itu juga ditandai secara visual dari perubahan warna dua dari tiga danau
kawah yang ada. Perubahan warna terjadi pada Danau Kawah Tiwu Nua Muri Ko'o Fai
dari hijau muda menjadi warna kopi susu.
Bau gas belerang sangat menyengat di sekitar puncak. dan ini terjadi Jumat (24/5) lalu. Ini berbahaya bagi
pengunjung, menyusul Senin (3/6) Danau Kawah Tiwu Ata Polo Sesin (3 dari
warna merah marun menjadi warna hijau) Ini sangat berbahaya bagi pengunjung. by : delvin
0 komentar:
Posting Komentar