www.timoroesaind.blogspot.com

Berniat Pasang Iklan Disini?? Hubungi No. Kontak Timor Oesaind News

www.timoroesaind.blogspot.com

Berniat Pasang Iklan Disini?? Hubungi No. Kontak Timor Oesaind News

www.timoroesaind.blogspot.com

Berniat Pasang Iklan Disini?? Hubungi No. Kontak Timor Oesaind News

www.timoroesaind.blogspot.com

Berniat Pasang Iklan Disini?? Hubungi No. Kontak Timor Oesaind News

www.timoroesaind.blogspot.com

Berniat Pasang Iklan Disini?? Hubungi No. Kontak Timor Oesaind News

Minggu, 13 Oktober 2013

Disbudpar Gelar Lomba Pacuan Kuda


Ilustrasi
Oelamasi-TO.Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan lomba pacuan kuda yang dipusatkan di arena pacuan kuda Lifu Batu Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur. Kegiatan lomba pacuan kuda merupakan event tetap yang dapat dilaksanakan setiap tahun oleh Disbudpar selalu penangungjawab tehins.

“Persiapan yang sementara ini sedang dilakukan oleh penitia berupa pembersihan lokasi, pembuatan pagar lintasan luar dan dalam, pembuatan kandang transit kuda, pembuatan kandang ukur kuda dan pembuatan tenda dan WC,” kata Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kupang, Vinsen Nissi saat ditemui belum lama ini di Oelamasi.

Dikatakan Vinsen, kegiatan lomba pacuan kuda ini mempergunakan horse gele. “Seharusnya dimulai tanggal, 21 s/d 29 Oktober 2013, tapi bersamaan  ada lomba pacuan kuda di Kabupaten Belu yang diselengarakan oleh kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif  sehingga beberapa kabupaten itu bersepakat dan meminta agar lomba pacuan kuda di Kabupaten Kupang waktunya digeser, pihak panitia menetapkan kegiatan tersebut dilaksanakan tanggal, 29 Oktober hingga 3 Nopmber 2013, kata Vinsen.

Vinsen menjelaskan dari sudut pariwisata berkuda sebagai budaya masyarakat yang perlu dilestarikan, selain lomba pacuan kuda pihaknya setipa tahunannya menggelar lomba festifal tarian daerah dan lomba pancing yang dilakukan ditablolong. Ditambahkannya, sumber dana kegiatan lomba pacuan kuda ini ditetapkan dari APBD dari Dipa Disbudpar Kabupaten Kupang,TA. 2013 sebesar Rp.200 juta.

Lomba pacuan ini akan dikuiti peserta dari Kota Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Timor Tengan Utara (TTU), Kabupaten Belu, Rote Ndao, Kabupaten sedatan Sumba dan Negara Tetangga Timor Leste. Dengan kategori kuda yang akan dilombakan sebanyak  9 Kelas yang terdiri dari  Kelas A. Super, A. Spirit, A.B. C.D. Untuk A, B dan C.local. by: del

Sabtu, 12 Oktober 2013

Gubernur Minta Kasus Ini Ditangani Tuntas


Gub NTT : mendatangi kel Almarhum Jac Boli di RSB
Kupang-TO. Gubernur NTT, Frans Lebu Raya  yang sempat melayat di RS Bhayangkara Kupang, mengatakan, kejadian itu harus segera ditangani secara baik sehingga tidak terjadi perkelahian meluas. “Kedua keluarga korban segera di hubungi untuk diurus secara baik sehingga kejadian itu tidak meluas. Segera melakukan dialog untuk mencari perdamaian,” katanya.

Frans Lebu Raya meminta Kapolda NTT, Brigjen Pol Drs. I Ketut Untung Yoga Ana, untuk melakukan koordinasi dengan pihak Polres Kupang untuk mengamankan lokasi kejadian serta membuka akses jalan yang ditutup warga sehingga membuat kemacetan menuju Baun. “Polisi segera mengamankan lokasi dan membuka jalan yang ditutup masyarakat. Pertikaian itu segera diamankan sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat di lokasi itu,” minta Frans Lebu Raya.

Untuk jenasah Yosep Nai Sanu, terlambat diantar ke rumah sakit Bhayangkara Kupang, karena akses jalan ditutu. Untuk membawa jenasah korban pertikaian itu melalui Amarasi Kabupaten Kupang untuk dilakukan otopsi.

Saat wartawan meliput di RS Bhayangkara, sempat dilarang oleh pihak keamanan di rumah sakit itu. “Kalau mau liput disini harus ada ijin Kapolda NTT. Dari larangan itu wartawan menghubungi Kapolda NTT,  Brigjen Pol Drs. I Ketut Untung Yoga Ana, dan Humas Polda NTT, Okto G Riwu.  Namun setelah itu Kapolda dikabarkan sudah terjun ke lokasi kejadian bersama anggota Polisi dan Brimob untuk melakukan pengamanan sesuai portab. by: del.





Dendam Lama, Dua Korban Tewas di Amarasi


Jembris Otemusu dirawat di RSB
Kupang-TO. Pertikaian kecil yang terjadi sejak tigabulan lalu dan sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian Polsek Baun, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), namun hingga saat ini belum diselesaikan. 

Pembunuhan itu terjadi pada saat pelaku Yosep Nai Sanu (Almahrum) bertemu dengan Johanes Boli alias Jak Boli (Almahrum) langsung menusuk dengan menggunakan pisau. Dari kejadian tersebut nyawa Jak Boli tidak dapat tertolong.

Ditempat itu Yoseph Nai Sanu juga sempat menusuk dua orang tamu yang berada ditempat itu, yang ingin menolong teman mereka yang sedang tak berdaya. Kedua pemuda itu  antara lain, Thobias Rasi dan Jembris Oetemusu.

Pantaun di UGD RS Bhayangkara Kupang, Sabtu, (12/10) siang, Thobias Rasi luka serius akibat dipotong dengan pisau pada tangan kanan dan Jembris Oetemusu ditusuk pada dibagian bawah telingah yang dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, untuk mendapat perawatan intensif oleh para dokter di rumah sakit itu.

Timotius Oetemusu, Ayah korban Jembris Oetomusu, ketika ditemui di UGD RS Bhayangkara Kupang menjelaskan  kejadian itu anak saya tidak tahu apa-apa. Anak saya berada ditempat pesta bersama temannya Thobias Rasi dan Jak Boli Yosep Nai Sanu datang ke tempat itu langsung menusuk Jak Boli hingga tewas.

Melihat kejadian tragis itu masyarakat langsung mengamankan Yoseph Nai Sanu yang terus mengamuk akhirnya massa yang berada ditempat itu  menghajarnya hingga tewas, jelas Timotius Oetemusu.

Timotius Oetemusu, mengatakan Jak Boli, merupakan putra Adonara. Bapaknya berasal dari Adonara Flores Timur mereka sudah menjadi warga Baun karena sudah lama tinggal di Baun.

Zakarias Rasi Ayah dari Thobias Rasi, (korban) penusukan mengatakan Yosep Nai Sanu dihajar masyarakat karena telah membunuh Jak Boli dan menusuk dua orang anak kami. “Yosep Nai Sanu juga meninggal dan masyarakat menutup jalan masuk ke tempat itu,” katanya. by:del  


Rabu, 09 Oktober 2013

Terpidana Kasus Pembunuhan Diperlakukan Istimewa



Stefanus Lette
Kupang-TO.Pejabat di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas Wanita Kupang dituding memberikan perlakuan istimewa terhadap Erni Manuk terpidana 17 tahun penjara terganjal kasus pembunuhan yang terjadi di Lewoleba Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).Terpidana malah diperlakukan istimewa dengan bebas keluar masuk LP wanita.

Sejumlah wartawan menyaksikan bagaimana Erni didampingi Kepala Pengamanan LP Wanita Kupang, Martha Lobo. Keduanya sedang  berada di Bank Central Asia (BCA) Cabang Kupang, Jl Tompelo, Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo,  Kota Kupang, Selasa (8/10) sore. Wartawan tidak berhasil mewawancarai mereka karena begitu cepat kabur dengan menggunakan mobil rental.

Martha  ketika dihubungi melalui telepon selulernya, mengakui semua kejadian itu. Dirinya membawa Erni ke BCA di Jl Cak Doko Kupang untuk membuka rekening Bank milik Erni. “Benar, kami tadi mampir di Bank BCA setelah kami kembali dari RSU Kupang untuk memeriksa kesehatan Erni. Kalau wartawan mau, bisa datang ke kantor di LP Wanita Penfui,” pintanya.

Pelaksana tugas (PLT) Kepala LP Wanita Penfui Kupang, Stefanus Lette yang dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya membenarkan, kalau Erni keluar bersama Martha untuk memeriksakan kesehatan di RSUD Kupang. Namun dia sama sekali tidak tahu kalau Erni dan Martha mampir di BCA Kupang.

Ketika ditanya terpidana (Erni) secara bebas keluar masuk LP tanpa pengawalan polisi sesuai aturan yang berlaku, Stefanus mengatakan, Martha meminta izin untuk mengantar Erni ke RSUD Kupang dan dia meminta Martha untuk mampir ke Polres dan meminta pengawalan polisi. “Saya izinkan mereka tetapi meminta Martha Lobo untuk singgah di Polres dan meminta pengawalan polisi. Saya tidak tahu kalau mereka berdua sendiri ke RSUD dan mampir di BCA Kupang,” tandas Stefanus.

Ketika didesak agar menghadirkan Martha untuk diwawancarai, Stefanus menolak. “Tadi ibu Martha serahkan sepenuhnya kepada saya, biar saya yang menelesaikan masalah ini dengan wartawan,” katanya.

Ditanya tentang peran Martha, sebagai staf di LP Wanita itu, yang memberikan kemudahan kepada terpidana Erni karena ada imbalan tertentu dari Erni, Stefanus mengaku sama sekali tidak mengetahuinya. “Saya sama sekali tidak tahu itu. Nanti saya cek anak buah saya. Hanya saya minta pengertian bapak-bapak wartawan untuk tidak memberitakan hal ini karena akan merusak citra kami di sini. Termasuk saya. Saya pasti kena sanksi yang berat. Saya baru dipercayakan menjadi PLT selama tiga bulan ini. Berikan saya kesempatan untuk membina anak buah saya,” katanya dengan nada memohon.

Informasi yang dihimpun, Erni yang sedang ditahan di LP Wanita Kupang sering keluar masuk bebas di LP tersebut. Seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan, Erni sering keluar setiap malam minggu hingga Minggu dini hari baru kembali ke LP wanita. Untuk kebebasannya dikabarkan, Erni memberikan hadiah seperti sebuah sepeda motor kepada pejabat di LP tersebut.

Ia menambahkan, selain memberikan kebebasan di LP wanita, Erni juga diberikan kartu tanda penduduk (KTP) dengan identitas palsu, hal ini dilakukan agar yang  bersangkutan bisa membuka rekening di Bank BCA Kupang. by:del