Atambua-TO.Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP)
Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta bekerjasama dengan CIS Timor Kupang
yang ada di Atambua, didukung JICA Jepang menggelar workshop bina damai, bagi
orang tua murid dan guru Sekolah Dasar.
Kegiatan semai damai
bagi generasi muda itu berlangsung di Aula Hotel Paradiso Atambua,
Rabu(15/5).Sedianya kegiatan itu akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari
tanggal 15-17 Mei 2013 dan diikuti oleh orang tua murid serta para guru SD dari
Asu’ulun, kelurahan Fatukbot, kecamatan Atambua Selatan dan dari desa Fatuba’a,
kecamatan Tasifeto Timur.
Seperti yang disaksikan
wartawan, turut perwakilan dari CIS Timor Kupang, Elfred Sane dan staf dari CIS
Atambua.Selain itu kegiatan tersebut menghadirkan pemateri workshop bina damai
dari PSKP UGM, yakni Fransiskus Agustinus Djalo.
Perwakilan CIS Timor
Kupang, Elfred Sane dalam sambutannya ketika membuka workshop bina damai untuk
orang tua dan guru mengemukakan, modul workshop bina damai ini akan dilakukan
selama tiga hari.
“Program ini akan berlangsung selama tiga hari, karena itu
saya minta para orang tuamurid dan guru untuk komitmen, sehingga dalam tiga
hari dapat mengikutinya dengan baik dan lancer,” ungkapnya.
Menurut Sane, tujuan
workshop semai damai ini untuk parapeserta memahami apa itu, konflik,
kekerasan, perdamaian, bina damai, keluarga yang damai, ibu sebagai agen
pendamai, sekolah yang damai dan sekolah sebagai agen pendamai.
“Ini kegiatan semai
damai dan tujuannya untuk generasi masa depan yang akan datang, dan bisa paham
dengan apa itu konflik dan bagaimana solusi untuk damainya,” ucap Sane.
Dijelaskan bahwa, hari
pertama kegiatan workshop dengan modul semai damai untuk para orang tua murid.
Sedangkan untuk hari
kedua akan bertemu orang tua murid dan guru,setelah itu sisa setengah harinya
akan diikuti oleh para guru tingkat sekolah dasar.
Sane menghimbau agar
seluruh peserta dapat mengikuti program ini dan belajar bersama untuk
menciptakan generasi hidup dalam damai tanpa membeda-bedakan suku, rasdan
agama.
“Saya minta partisipasi
dan dukungan seluruh peserta agar aktif dalam kegiatan tiga hari ini bias
berjalanaman,” pintanya.
Sementara itu perwakilan
PSKP UGM Yogyakarta, Fransiskus Agustinus Djalo mengatakan bahwa, kegiatan
workshop merupakan program PSKP yang bekerjasam dengan CIS Timor yang ada di
Kupang. Dijelaskan bahwa, program ini untuk memahami persoalan atau konflik
yang timbul dan bagaimana solusi untuk mengatasi.
“Ini program punya
nilai positif dan membantu orang tua murid dan guru, bagaimana cara praktis
mendidik anak dalam peka perdamaian, tanpa menimbulkan suatu konflik atau
kekerasan,” tutur Djalo.
Dia berharap agar,
partisipasi dari orang tua murid dan guru dalam mendukung kegiatan ini sehingga
berjalan dengan amandan lancar.Juga apa yang telah didapat dalam kegiatan ini,
bisa diterapkan dalam rumah, sekolah maupun lingkungan bagaimana cara mencegah
konflik dan mengatasinya.
“Mari kita sukseskan
program workshop selama tiga hari ini, biaracaranya berjalan lancar dan
bermanfaat bagi semuanya,” pungkasnya. by : elvin
Sumber : nttonlinenow