Jumat, 17 Mei 2013

PSKP UGM Dan CIS Timor Gelar Workshop Bina Damai Di Belu

Atambua-TO.Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta bekerjasama dengan CIS Timor Kupang yang ada di Atambua, didukung JICA Jepang menggelar workshop bina damai, bagi orang tua murid dan guru Sekolah Dasar.
Kegiatan semai damai bagi generasi muda itu berlangsung di Aula Hotel Paradiso Atambua, Rabu(15/5).Sedianya kegiatan itu akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 15-17 Mei 2013 dan diikuti oleh orang tua murid serta para guru SD dari Asu’ulun, kelurahan Fatukbot, kecamatan Atambua Selatan dan dari desa Fatuba’a, kecamatan Tasifeto Timur.
Seperti yang disaksikan wartawan, turut perwakilan dari CIS Timor Kupang, Elfred Sane dan staf dari CIS Atambua.Selain itu kegiatan tersebut menghadirkan pemateri workshop bina damai dari PSKP UGM, yakni Fransiskus Agustinus Djalo.
Perwakilan CIS Timor Kupang, Elfred Sane dalam sambutannya ketika membuka workshop bina damai untuk orang tua dan guru mengemukakan, modul workshop bina damai ini akan dilakukan selama tiga hari. 
“Program ini akan berlangsung selama tiga hari, karena itu saya minta para orang tuamurid dan guru untuk komitmen, sehingga dalam tiga hari dapat mengikutinya dengan baik dan lancer,” ungkapnya.
Menurut Sane, tujuan workshop semai damai ini untuk parapeserta memahami apa itu, konflik, kekerasan, perdamaian, bina damai, keluarga yang damai, ibu sebagai agen pendamai, sekolah yang damai dan sekolah sebagai agen pendamai.
“Ini kegiatan semai damai dan tujuannya untuk generasi masa depan yang akan datang, dan bisa paham dengan apa itu konflik dan bagaimana solusi untuk damainya,” ucap Sane.
Dijelaskan bahwa, hari pertama kegiatan workshop dengan modul semai damai untuk para orang tua murid.
Sedangkan untuk hari kedua akan bertemu orang tua murid dan guru,setelah itu sisa setengah harinya akan diikuti oleh para guru tingkat sekolah dasar.
Sane menghimbau agar seluruh peserta dapat mengikuti program ini dan belajar bersama untuk menciptakan generasi hidup dalam damai tanpa membeda-bedakan suku, rasdan agama.
“Saya minta partisipasi dan dukungan seluruh peserta agar aktif dalam kegiatan tiga hari ini bias berjalanaman,” pintanya.
Sementara itu perwakilan PSKP UGM Yogyakarta, Fransiskus Agustinus Djalo mengatakan bahwa, kegiatan workshop merupakan program PSKP yang bekerjasam dengan CIS Timor yang ada di Kupang. Dijelaskan bahwa, program ini untuk memahami persoalan atau konflik yang timbul dan bagaimana solusi untuk mengatasi.
“Ini program punya nilai positif dan membantu orang tua murid dan guru, bagaimana cara praktis mendidik anak dalam peka perdamaian, tanpa menimbulkan suatu konflik atau kekerasan,” tutur Djalo.
Dia berharap agar, partisipasi dari orang tua murid dan guru dalam mendukung kegiatan ini sehingga berjalan dengan amandan lancar.Juga apa yang telah didapat dalam kegiatan ini, bisa diterapkan dalam rumah, sekolah maupun lingkungan bagaimana cara mencegah konflik dan mengatasinya.
“Mari kita sukseskan program workshop selama tiga hari ini, biaracaranya berjalan lancar dan bermanfaat bagi semuanya,” pungkasnya. by : elvin


Sumber : nttonlinenow

0 komentar:

Posting Komentar