Kapolres Rote Ndao, AKBP Hidayat kepada wartawan menjelaskan ke-77 imigran gelap yang ditangkap tersebut 35 orang asal Myanmar, 27 orang warga Iran, 14 orang warga Negara Banglades dan I orang asal Indonesia dengan rincihan 59 laki-laki, 18 wanita dan 7 anak kecil.Menurutnya, para imigran ini awalnya mereka berangkat dari Pelabuhan Larerea- Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan sejak tanggal, 19 Mei 2013 hendak menuju ke Australia. Kalau mau dilihat mereka berhasil mendekati pulau pasir.
Namun dalam perjalanan lanjut
Hidayat, kapal yang ditumpangi dihantam gelombang besar, sehingga mereka memilih kembali ke
Rote, sambil menunggu cuaca membaik. Ketika hendak ke Pulau Rote, mereka langsung ditangkap aparat kepolisian setempat nelayan yang saat itu berada di pulau Ndao,
saat itu juga langsung di evakuasi untuk
sementara di Mapolres Rote Ndao.
“para imigran gelap hari ini juga kami
evakuasi ke Kupang dan selanjutnya diamankan sementara di rumah detensi imigran,” kata Hidayat.
Ia menambahkan ke-77 imigran gelap tersebut, diamankan
juga satu ABK dan serorang perempuan dari Jawa yang suaminya adalah warga Negara Myanmar.
Kepala Keimigrasi (Kakan) Kelas I
Kupang, Silvester Sila Laban, SH membenarkan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait
penanggapan 77 imigran gelap yang telah diamankan oleh aparat Polres Rate Ndao.
Namun, dirinya mengaku mengalami
kesulitan untuk menampung ke-77 imigran
gelap yang akan evakuasi dari Rote Ndao.
“Rudenim kupang penuh,
sehingga untuk sementara terpaksa kami amankan mereka bekas kantor
imigrasi kupang yang ada di Walikota,” paparnya. by : evin