IST |
Kupang-TO.Niat tulus melistriki dan membawa cahaya hingga
pelosok negeri dan daerah terpencil di seluruh kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur berbuah ganda. Pertama, masyarakat di lokasi terpencil
mendapat penerangan menggunakan lampu penerangan "Sehen". Kedua, PLN sebagai pemrakarasa dan Bank NTT
sebagai Pendukung memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)
atas rekor seratus ribu pelanggan dalam durasi satu tahun 17 Juli 2012 hingga
17 Juli 2013.
PLN berhasil memasang
lampu Sehen bagi Seratus Sibu pelanggandalam durasi satu tahun tersebar
di 21 kabupaten se Provinsi NTT, sekaligus tercatat sebagai Seratus Ribu nasabah
system autodebet Bank NTT .Penyerahan Piagam MURI disampaikan oleh Senior Manager MURI,
Paulus Pangka, dilaksanakan di Aula Oriental, Rabu (17/7) malam dalam acara
peringatan ulang tahun ke- 51 Bank NTT. Dari Pihak PLN yang menerima General
Manager PLN NTT, Richard Safkaur, Wirabumi Kaluti mewakili Direksi PT PLN (Persero)
dan Daniel Tagudedo, Direktur Utama Bank NTT.
Senior Manager MURI, Paulus Pangka, mengatakan lampu Sehen
tidak ada dimana-mana hanya terdapat di Provinsi NTT dan beberapa provinsi lain
di Indonesia Bagian Timur. Lampu Sehen merupakan solusi cerdas PLN dalam
kiprahnya melayani masyarakat di NTT khususnya yang bermukim di daerah
terpencil.
“Kerja keras dalam durasi
satu tahun melayani seratus seribu pelanggan sekaligus seratus ribu nasabah
Bank NTT, untuk warga di daerah terpencil , merupakan suatu rekor yang patut
dicatat oleh MURI,” kata Paulus Pangka.
Sementara Wirabumi
Kaluti mewakili Direksi PT PLN (Persero), menyampaikan terima kasih kepada tiga
pilar pelopor yang membawa penerangan hingga ke pelosok terpencil di NTT.
Yakni, produsen lampu Sehen, PLN Wilayah NTT dan Bank NTT, yang telah membuat
masyarakat yang mungkin dalam 30 tahun kedepan belum bisa menikmati listrik,
sudah bisa menikmati listrik melalui kehadiran lampu Sehen.
“Lampu Sehen
merupakan kesungguhan PLN berpihak kepada pembangunan kelistrikan di NTT,” yang
mengaku dalam setahun sudah sepuluh kali bolak-balik Jakarta – NTT untuk
mengurusi listrik di NTT.
General Manager PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur, mengatakan,
lampu Sehen merupakan salah satu solusi untuk PLN melakukan percepatan 10 tahun
hingga 30 tahun agar masyarakat bisa menikmati listrik. Lampu Sehen diciptakan
untuk memenuhi kebutuhan penerangan yang menjangkau warga yang tinggal di
daerah terpencil yang belum memiliki akses jalan atau yang tinggal di
pulau-pulau kecil yang berjumlah ratusan pulau.
“Saya terharu saat mengungjungi warga pemakai lampu Sehen di
daerah terpencil dan di pulau-pulau, seperti di pulau Buaya dan Pulau Ternate,
Kabupaten Alor. Warga tersenyum lebar, saat menyambut kami yang menggunakan
perahu berkunjung pada malam hari,” ungkat putra Papua ini.
Lebih jauh Richard Safkaur menjelaskan, Sehen juga telah
mendongkorak rasio eletrifikasi (RE) Provinsi NTT. Awal hadirnya PLN Wilayah NTT, RE NTT hanya
sebesar 25% pada tahun 2002, menjadi 41,55% di tahun 2011 , dan saat ini sudah
53,22%. “Target kami menjadi 61,5% di
sisa lima bulan ke depan,” tegas Safkaur.
Sumber kenaikan RE juga, kata Richard, melalui pembangunan pembakit listrik tenaga
surya (PLTS) komunal yang dibangun di daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau.
Misalnya: di Pulau Pura, Nule-Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Pulau Semau-Kabupaten Kupang, Pulau Solor-Kabupaten Flores Timur, dan Pulau
Salura-Kabupaten Sumba Timur.
Manajer Niaga PLN Wilayah NTT, Rino Gumpar Hutasoit
menjelaskan, lampu Sehen, adalah lampu penerangan yang menggunakan solar cell
mandiri..
Nama Sehen diberikan oleh penciptanya, Ir. Vickner Sinaga, yang adalah Direktur Operasi PLN Indonesia Timur. Sehen adalah singkatan dari Super Ekstra Hemat ENergi. “Disebut ektra hemat karena setiap pelanggan yang sebelumnya menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar penerangan lampu pelita atau petromaks rata-rata menghabiskan biaya Rp 75.000 hingga Rp 300.000 per bulan,” jelas Hutasoit.
Nama Sehen diberikan oleh penciptanya, Ir. Vickner Sinaga, yang adalah Direktur Operasi PLN Indonesia Timur. Sehen adalah singkatan dari Super Ekstra Hemat ENergi. “Disebut ektra hemat karena setiap pelanggan yang sebelumnya menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar penerangan lampu pelita atau petromaks rata-rata menghabiskan biaya Rp 75.000 hingga Rp 300.000 per bulan,” jelas Hutasoit.
Hutasoit menambahkan, PLN menawarkan lampu Sehen kepada
masyarakat yang belum terjangkau listrik dari sistem jaringan PLN, umumnya di
daerah terpencil dan pulau-pulau. Lampu Sehen diujicobakan di NTT tahun
2010-2011, kemudian ditawarkan secara masif mulai tahun 2012.
Calon pelanggan menyetorkan sejumlah uang (besarnya disesuaikan dengan kondisi daerah) ke Bank NTT yang bekerja sama dengan PLN Wilayah NTT. Kemudian setiap pelanggan akan membayar biaya langganan sebesar Rp 35.000 per bulan yang dilakukan secara auto debet oleh Bank NTT pada rekening bank masing-masing pelanggan.
Calon pelanggan menyetorkan sejumlah uang (besarnya disesuaikan dengan kondisi daerah) ke Bank NTT yang bekerja sama dengan PLN Wilayah NTT. Kemudian setiap pelanggan akan membayar biaya langganan sebesar Rp 35.000 per bulan yang dilakukan secara auto debet oleh Bank NTT pada rekening bank masing-masing pelanggan.
Hingga Rabu pukul 10.00 Wita, manajemen Bank NTT
mengkonfirmasi data pelanggan Sehen di NTT dengan penyebaran sebagai berikut:
PLN Rayon Ruteng, Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur) sebanyak 19.034
pelanggan, Rayon SoE (TTS) 13.205 pelanggan, Rayon Labuan Bajo (Manggarai
Barat) 9.793 pelanggan, Rayon Sumba Jaya (Sumba Barat Daya) 8.747 pelanggan, Rayon
Rote Ndao 7.531 pelanggan, Rayon Waikabubak (Sumba Barat) 7.099 pelanggan, Rayon
Bajawa (Kabupaten Ngada) 6.340 pelanggan.
Kemudian Rayon Waingapu (Sumba Timur) 4.902 pelanggan,
RayonAtambua (Belu) 4.192 pelanggan, Rayon Oesao (Kabupaten Kupang) 4.610
pelanggan, Rayon Kefamenanu (TTU) 4.037 pelanggan, Rayon Kalabahi (Alor) 2.791
pelanggan, Rayon Larantuka (Flores Timur) 2.142 pelanggan, Rayon Ende 1.894
pelanggan, Rayon Maumere (Sikka) 1.659 pelanggan, Rayon Lembata 1.247
pelanggan, Rayon Adonara (Flores Timur) 808 pelanggan. by : elon