www.timoroesaind.blogspot.com

Berniat Pasang Iklan Disini?? Hubungi No. Kontak Timor Oesaind News

www.timoroesaind.blogspot.com

Berniat Pasang Iklan Disini?? Hubungi No. Kontak Timor Oesaind News

www.timoroesaind.blogspot.com

Berniat Pasang Iklan Disini?? Hubungi No. Kontak Timor Oesaind News

www.timoroesaind.blogspot.com

Berniat Pasang Iklan Disini?? Hubungi No. Kontak Timor Oesaind News

www.timoroesaind.blogspot.com

Berniat Pasang Iklan Disini?? Hubungi No. Kontak Timor Oesaind News

Selasa, 14 Mei 2013

11 Peneliti ITB, Incar Amfoang Jadi Lokasi Pengembangan Observatorium

Kupang-TO.Sebanyak 11 Peneliti asal Institut Teknologi Bandung (ITB) selama beberapa hari melakukan kunjungan dan penelitian di Desa Fatumonas, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang,

Dalam rangka meneliti dan mencari lokasi terbaik untuk pengembangan Obsevatorium Indonesia, dan untuk kedepannya dapat menjadi tempat penelitian astrnomi di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim peneliti ITB, Zadrach L. Dupe yang mengatakan bahwa setelah diadakan penelitian dan pengamatan secara khusus-intensif melalui satelit selama kurang lebih 6 tahun didapati bahwa wilayah NTT secara khusus Wilayah pegunungan Amfoang (sekitar puncak Timau) 

Kabupaten Kupang merupakan tempat yang paling baik dan potensial untuk pengembangan Obsevatorium karena memiliki langit yang bagus dengan awan yang lebih sedikit dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Kondisi awan yang tipis dan sedikit sangat mempermudah kita melihat ke angkasa karena sebuah Obsevatorium akan dipasang Teleskop yang cukup besar untuk melihat benda-benda diangkasa. 

Menurut Zadrach L. Dupe kriteria lainnya yang menjadi acuan peneliti ialah lokasi Obsevatorium haruslah pegunungan yang mempunyai ketinggian yang baik. 

“Semakin tinggi lokasi maka semakin bagus tempat itu”,tandas Zadrach.

Lebih jauh lanjut, Zadrach L. Dupe Peneliti merasa bahwa Indonesia perlu membuat Obsevatorium yang baru dan modern saat ini mengingat negara Indonesia hanya mempunyai 1 Obsevatorium lama yang usianya pun sudah sangat tua yakni berumur 90 tahun yang terletak di Kota Lembang Bandung.

Kondisi alat yang sudah tua dan teknologi yang cukup lama tentunya perlu diperbaharui dengan membuat obsevatorium modern dan canggih selain itu kota lembang saat ini sudah sangat berkembang sehingga diperlukan sebuah tempat yang masih alami. 

Atas dasar inilah sejumlah peneliti (astronom ITB) selama kurun waktu beberapa tahun meneliti melalui satelit dan tindakdak lanjut dari hasil penelitian satelit tersebut ialah saat ini Tim turun langsung kelapangan dalam hal ini ke Amfoang Kabupaten Kupang untuk meneliti langsung dari lokasi tersebut.

Zadrach menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan saat ini baru tahap awal dan guna memastikan bahwa Amfoang merupakan tempat yang benar-benar layak untuk pembangunan Obsevarium maka peneliti perlu meneliti secara kontinyu.

“Kami masih cari dan buktikan hasil penelitian satelit dengan memasang sebuah alat dilokasi Amfoang Tengah tersebut”. kata Zadrach seraya menambahkan faktor lain yang akan menjadi dasar penilaian ialah meneliti kelembaban udara di amfoang secara seksama setiap tahunnya. By :evin.

Gerhana Matahari, Sangat Jelas Bentuknya.

Oelamasi-TO.Peneliti asal Institut Teknologi Bandung (ITB) Zadrach L. Dupe, ketika melakukan pengamatan benda-benda angkasa pada malam hari Jumat (10/5) pukul 05.30-06.15.Wita di dari langit Amfoang menyaksikan secara langsung gerhana matahari yang terjadi pada hari itu dengan menggunakan peralatan teropong super canggih. 

Hasil penelitian Tim ITB tersebut turut diikut sertakan Bupati Kupang Ayub Titu Eki didampingi sejumlah pejabat lingkup Pemda Kab. Kupang diantaranya Sekda Hendrik Paut, Kadis Pertanian Obed Laha, Kaban Kesbang Richard Benu, Kabag Ekonomi Agus Darelomi serta Plt. Kabag Humas Protokol Stefanus Baha, kabag Umum Oscar Tanau Mereka langsung menyaksikan proses alamiah gerhana Matahari dari wilayah pegunungan Amfoang. 

Gerhana Matahari terjadi kurang lebih 40 menit tersebut hanya dapat dilihat sangat jelas bentuknya dengan menggunakan teropong milik Tim ITB.

 “Tidak boleh melihat langsung karena mata akan rusak.”,kata  salah seorang peneliti 

Salah seorang warga amfoang,Jerhan Hetmina diberi kesempatan melihat benda langit dengan menggunakan tehnologi canggih mengaku baru pertam kali melihat gerhana matahari untuk pertama kali seumur hidupnya. 

Bupati Kupang Ayub Titu Eki menyambut baik apa yang telah dilakukan tim ITB di wilayah Kabupaten Kupang dan menyatakan segala upaya membangun Kabupaten Kupang kearah yang lebih baik akan didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Kupang. 

Ke-11 peneliti ITB dengan berbagai jurusan diantaranya 9 orang dosen astronomi, 1 orang dosen meteorologi dan 1 orang dosen Geologi. 

Sekembali dari Amfoang, Sabtu (11/5) Tim melakukan kegiatan seminar di Universitas Nusa Cendana Kupang berkaitan dengan bidang astronomis. Penelitian ini juga dapat terwujud berkat kerjasama dan dukungan Undana Kupang yang dalam penelitian ini melibatkan 2 orang dosen dan 6 orang mahasiswa Fisika Undana. by :elon

Potensi Yang ada Harus Dikembangkan

Oelamasi-TO.Kita mulai dari hal yang kecil jika dilakukan dengan penuh kesungguhan dan kesetiaan tentu akan menghasilkan sesuatu yang besar dan berart,Demikian pernyataan Bupati Kupang Ayub Titu Eki saat memberikan arahan di Rapat Anggota Tahunan KSU Overa Fatumonas Amfoang Tengah Kamis (9/5). 

Dikatakan Bupati Kupang,ketika kita menghadiri RAT Koperasi yang berdiri tanggal 23 Mei,agar dapat memanfaatkan potensi alam yang dimiliki desa Fatumonas perlu dikembangkan oleh koperasi sehingga dijadikan sebuah peluang usaha yang baik.

 “Jangan tinggal diam tetapi cari peluang dan lakukan kegiatan yang membangun masyarakat,"kata Bupati Titu Eki. Lebih lanjut kata Bupati Titu Eki agar masyarakat yang tergabung dalam koperasi dapat membangun semangat kebersamaan dan terus mendukung koperasi yang ada agar dapat berkembang dengan baik lagi. 

“Ketika koperasi ini maju dan berhasil tentu masyarakat yang akan diuntungkan.” Ujarnya. 

Sekda Kabupaten Kupang, Hendrik Paut menambahkan bahwa sebuah tolak ukur sebuah koperasi dinyatakan sehat adalah memiliki manajemen keuangan yang baik,ada rapat anggota sehingga sistem managemen koperasi dapat berjalan dengan sangat baik. 

Ia berharap koperasi ini tidak sekedar berdiri tetapi benar-benar dapat membangun masyarakat menggali potensi yang ada untuk dapat dikembangkan dan dijadikan peluang usaha yang membangun Desa fatumonas menjadi lebih baik lagi.

Sekda Hendrik Paut menekankan agar untuk kedepannya dana pemberdayaan yang ada didesa seperti PNPM dan sebagainya dapat juga digunakan untuk mendukung kemajuan koperasi lewat kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat sehingga menjadi lebih terampil karena selama ini pembangunan lebih kepada fisik saja padahal pembangunan manusia yang terampil merupakan faktor penting yang tidak boleh diabaikan juga.

Ketua KSU Overa Fatumonas,Pdt.Jamers N. Hetmina,STh menambahkan koperasi di Amfoang Tengah yang berdiri tahun lalu, kini hadir ditengah-tengah masyarakat dengan jumlah anggota pertama sebanyak 38 orang yang bertujuan untuk membangun masyarakat.

Menurut,rencana anggota koperasi ini hanya untuk simpan pinjam,tetapi setelah mendengar penjelasan dari Bupati, Sekda dan Pimpinan SKPD Jamers dan anggota lainnya akan mempertimbangkan koperasi ini dapat dikembangkan lebih besar dan memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat seperti madu, temulawak dan pertanian lainnya untuk dikembangkan dan menjadi usaha baru koperasi ini.

Kades Fatumonas Matheos Niap mengatakan bahwa Desa Fatumonas Kecamatan Amfoang Tengah mempunyai peluang untuk maju karena memiliki banyak potensi yang jika dikembangkan akan mendukung kemajuan desa. “yang masih menjadi penghalang bagi kami adalah pengembangan tenaga trampil di daerah ini masih sangat minim,”ujarnya. by : evin