Rabu, 09 Oktober 2013

Terpidana Kasus Pembunuhan Diperlakukan Istimewa



Stefanus Lette
Kupang-TO.Pejabat di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas Wanita Kupang dituding memberikan perlakuan istimewa terhadap Erni Manuk terpidana 17 tahun penjara terganjal kasus pembunuhan yang terjadi di Lewoleba Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).Terpidana malah diperlakukan istimewa dengan bebas keluar masuk LP wanita.

Sejumlah wartawan menyaksikan bagaimana Erni didampingi Kepala Pengamanan LP Wanita Kupang, Martha Lobo. Keduanya sedang  berada di Bank Central Asia (BCA) Cabang Kupang, Jl Tompelo, Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo,  Kota Kupang, Selasa (8/10) sore. Wartawan tidak berhasil mewawancarai mereka karena begitu cepat kabur dengan menggunakan mobil rental.

Martha  ketika dihubungi melalui telepon selulernya, mengakui semua kejadian itu. Dirinya membawa Erni ke BCA di Jl Cak Doko Kupang untuk membuka rekening Bank milik Erni. “Benar, kami tadi mampir di Bank BCA setelah kami kembali dari RSU Kupang untuk memeriksa kesehatan Erni. Kalau wartawan mau, bisa datang ke kantor di LP Wanita Penfui,” pintanya.

Pelaksana tugas (PLT) Kepala LP Wanita Penfui Kupang, Stefanus Lette yang dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya membenarkan, kalau Erni keluar bersama Martha untuk memeriksakan kesehatan di RSUD Kupang. Namun dia sama sekali tidak tahu kalau Erni dan Martha mampir di BCA Kupang.

Ketika ditanya terpidana (Erni) secara bebas keluar masuk LP tanpa pengawalan polisi sesuai aturan yang berlaku, Stefanus mengatakan, Martha meminta izin untuk mengantar Erni ke RSUD Kupang dan dia meminta Martha untuk mampir ke Polres dan meminta pengawalan polisi. “Saya izinkan mereka tetapi meminta Martha Lobo untuk singgah di Polres dan meminta pengawalan polisi. Saya tidak tahu kalau mereka berdua sendiri ke RSUD dan mampir di BCA Kupang,” tandas Stefanus.

Ketika didesak agar menghadirkan Martha untuk diwawancarai, Stefanus menolak. “Tadi ibu Martha serahkan sepenuhnya kepada saya, biar saya yang menelesaikan masalah ini dengan wartawan,” katanya.

Ditanya tentang peran Martha, sebagai staf di LP Wanita itu, yang memberikan kemudahan kepada terpidana Erni karena ada imbalan tertentu dari Erni, Stefanus mengaku sama sekali tidak mengetahuinya. “Saya sama sekali tidak tahu itu. Nanti saya cek anak buah saya. Hanya saya minta pengertian bapak-bapak wartawan untuk tidak memberitakan hal ini karena akan merusak citra kami di sini. Termasuk saya. Saya pasti kena sanksi yang berat. Saya baru dipercayakan menjadi PLT selama tiga bulan ini. Berikan saya kesempatan untuk membina anak buah saya,” katanya dengan nada memohon.

Informasi yang dihimpun, Erni yang sedang ditahan di LP Wanita Kupang sering keluar masuk bebas di LP tersebut. Seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan, Erni sering keluar setiap malam minggu hingga Minggu dini hari baru kembali ke LP wanita. Untuk kebebasannya dikabarkan, Erni memberikan hadiah seperti sebuah sepeda motor kepada pejabat di LP tersebut.

Ia menambahkan, selain memberikan kebebasan di LP wanita, Erni juga diberikan kartu tanda penduduk (KTP) dengan identitas palsu, hal ini dilakukan agar yang  bersangkutan bisa membuka rekening di Bank BCA Kupang. by:del


0 komentar:

Posting Komentar