Ilustrasi
Kupang-TO.Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Partai Gerindra Kabupaten
Lembata, Provinsi NTT dimintai untuk dapat mengamankan 10.000 suara untuk
dialihkan kepada paket tertentu.
Menurut Vian Burin, dirinya terus dihubungi oleh oknum yang juga
merupakan ketua DPC- PDIP Kabupaten Lembaga meminta tolong dirinya
untuk menyerahkan sisa from C1 yang belum terkumpul di DPC- Gerindra.Tapi, Vian
Burin yang juga adalah mantan anggota DPRD Kabupaten Lembata,
mengaku kepada oknum tersebut bahwa untuk sementara form C1
yang belum terkumpul ada 65 TPS.
Djelaskan,dirinya dimintai untuk menyerahkan sisa form
C1 KWK yang belum terkumpul tersebut dengan iming-iming sejumlah uang. Tetapi
karena tidak puas, Vian malah sengaja mencoba bertanya kepada yang
bersangkutan sekaligus untuk mencari tahu motif permintaan tersebut.
Setelah didesak, oknum tersebut mengaku apa yang dilakukan ini
atas permintaan dan petunjuk dari atas dalam hal ini petinggi PDIP- NTT
dan apabila ini disetujui maka mereka akan menyerahkan uang muka sebesar
Rp. 5 juta sebagai ikatan dari perjanjian awal yang sudah dihembus
sebesar Rp. 50 juta.
Ia menambahkan persoalan Pilkada calon Gubernur
dan Wakil Gubernur NTT periode ini ada banyak kecurangan yang terjadi, tetapi
dirinya yang selalu memegang teguh akan Visi dan Misi Partai Gerindra Binaan
Ketua Umum Prabowo Subiyanto, oleh karena itu dirinya malah menolak
permintaan, dan tetap tidak akan mencederai demokrasi dengan
tetap menjunjung tinggi keadilan dan kebernaran.
Anthonius Ali selaku, Kuasa Hukum Paket Nomor 1, Esthon
Foenay – Paul Tallo dengan tegas mengatakan pihaknya tetap akan membawa segala
kecurangan yang Pilkada NTT ini dalam rana hukum.
“ada banyak temuan dilapangan dan kecurangan
dalam pilkada ini, saya tidak main-main dan akan bawa kerana
hukum,” kata Anthonius Ali.
Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat
jika memiliki bukti kecurangan dalam pilkada ini bisa
di informasikan ke Posco Esthon- Paul yang siap melayani 1x
24 Jam. by : evin.
0 komentar:
Posting Komentar